Pages

Sabtu, 18 Desember 2010

Indonesia di IJSO 2010

Para pelajar sekolah menengah pertama (SMP) Indonesia kembali membawa nama harum bangsa pada ajang Olimpiade Sains Junior Internasional atau 7th International Junior Science Olimpiad (IJSO), pada 1-11 Desember 2010 di Abuja, Nigeria. Mereka mempersembahkan tiga medali emas, lima medali perak, serta empat medali perunggu. Dari 12 peserta yang dikirim, semuanya dilaporkan mendapatkan medali.

Richard Akira Heru Raih Emas IJSO 2010

Akhirnya, kerja keras Richard Akira Heru (14) selama dua setengah bulan meninggalkan bangku sekolah dan jauh dari keluarga membuahkan hasil yang manis. Dia berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Sains Junior Internasional atau 7th International Junior Science Olympiad pada 2-11 Desember 2010 di Abuja, Nigeria.
International Junior Science Olympiad adalah ajang kompetisi tahunan bidang ilmu pengetahuan alam, memcakup mata pelajaran Fisika, Biologi, Kimia, dan Matematika usia 15 tahun atau setingkat SMP.

Senin, 13 Desember 2010

Indonesia di IBO 2010


iboSiswa Indonesia berhasil meraih dua medali emas dan dua perunggu dalam International Biology Olympiad (IBO) ke-21 di Changwon, Korea Selatan, 12-17 Juli 2010. Kedatangan tim, Senin (19/7) malam, disambut Direktur Pembinaan SMA Dr. Sungkowo M di terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Dua medali emas masing-masing dipersembahkan oleh Irfan Haris (siswa SMAN 1 Pringsewu Lampung) yang berada di urutan ke-6 dan Harun Reza Sugito (siswa SMAK 1 BPK Penabur Jakarta) yang berada pada urutan ke-10. 

4 emas, 1 perak di IPhO 2010

Siswa-siswa Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Lima siswa Indonesia meraih 4 medali emas dan 1 perak dalam Olimpiade Fisika Internasional (IPhO) ke 41 yang diadakan di Zagreb Croatia.

Kelima anak yang dikomandani oleh Hendra Kwee Ph.D  ini adalah:

Sabtu, 27 November 2010

Indonesia kehilangan anak JENIUS

Sungguh malang sekali nasib orang-orang pintar di Indonesia…
Coba aja simak salah 1 cerita lagi mengenai nasib orang pintar seperti diberitakan di harian Tempo, 23 Mei 2010
Menjadi jawara Olimpiade Fisika di tingkat Asia rupanya tak otomatis bisa menikmati beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi terbaik di negeri ini. Pengalaman getir pada tahun lalu itu dialami Hendra Kwee, 30 tahun. Sebagai pembina di Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), ia bermaksud membantu anak asuhannya agar bisa mendapatkan beasiswa di Institut Teknologi Bandung.
Namun Hendra hanya bisa terbengong-bengong ketika seorang pejabat Kementerian Pendidikan Nasional meminta agar si pelajar itu kuliah dulu, baru kemudian mengajukan beasiswa. “Kemampuan anak-anak jenius ini sungguh tak dihargai,” kata doktor fisika dari College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat, itu saat ditemui di kantor Yayasan TOFI, Rabu lalu.